Lebih Suka ke KemKem daripada Puskesmas

Posted: September 26, 2012 in Uncategorized

Masih ingat ketika pernah dilemparkan pertanyaan oleh seorang alumni “yg katanya” sudah sukses di pemerintahan. Dia bilang, kenapa masih banyak masyarakat kita yg lebih suka berobat ke pengobatan tradisional, seperti kemkem, dukun patah daripada ke puskesmas? Padahal di puskesmas, fasilitasnya sekarang sudah mulai lengkap, bahkan sampai ada puskesmas 24 jam serta tenaga kesehatan yang berpengalaman.

Masyarakat merasa tidak nyaman berobat ke puskesmas. Gimana mau nyaman, kalau perawat atau dokternya saja songong, datangnya lama, bahkan kayaknya, lebih susah sekarang jumpain dokter daripada jumpain Tuhan. Menjelaskan suatu diagnosis atau obat, “terlalu tinggi”, tidak bisa ditangkap masyarakat awam, kurang ramah, dan sebagainya.

Aku, yang punya latarbelakang pendidikan kesehatan, juga punya pengalaman nggak enak dengan dokter dan tenaga kesehatan di beberapa puskesmas. Ingat, BEBERAPA, di kota Medan ini. Sikap mereka, yang membuat masyarakat merasa diperlakukan tidak nyaman. padahal mereka datang ke puskesmas kan karena sakit, butuh solusi yang bisa menenangkan dan menyembuhkan mereka.

Sebaliknya, ketika datang, katakanlah, ke KemKem, dukun patah, mereka diperlakukan seperti keluarga. Tidak berjarak. Diajak ngobrol santai, disambut, bahkan disediakan cemilan Image.Masyarakat yg datang berobat itu merasa nyaman, mereka senang, merasa sakitnya seidkit berkurang hanya dengan sambutan yang seperti itu. Makanya, masyarakat lebih memilih datang teratur ke pengobatan tradisional daripada puskesmas.Termasuk, mengapa masyarakat lebih suka ke tong**ng atau ke tong*i, mungkin….

Cara memperlakukan pasien, itu yang harus dipelajari oleh dokter dan tenaga kesehatan di puskesma. Jadi, nggak heran sih, kalau program2  kesehatan dasar di negeri ini sering nggak jalan, ya, karena nggak kena sasaran. Nggak mengena di masyarakat.

Tinggalkan komentar